Piala Dunia 2022 Final Kapan

Piala Dunia 2022 Final Kapan

Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022

Pertandingan Semifinal Piala Dunia 2022 pada Rabu (14/12) dan Kamis (15/12).

02.00 WIB: Argentina vs Kroasia (live Vidio)

02.00 WIB: Prancis vs Maroko (live Vidio)

Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022: Final Argentina vs Prancis?

Pertandingan semifinal pertama akan dihelat di Lusail Stadium, Doha, dengan mempertemukan Argentina vs Kroasia, pada Rabu (14/12/22) dini hari pukul 02.00 WIB.

Argentina melaju ke semifinal usai menundukkan Belanda melalui adu penalti 4-3. Dalam waktu normal 90 menit plus extra time skor imbang 2-2 masih bertahan. Dalam laga bertensi tinggi tersebut Lionel Messi juga turut menyumbang 1 gol untuk Argentina.

Duel tak kalah dramatis juga mewarnai pertemuan Kroasia vs Brasil. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga berakhirnya babak extra time. Tim Samba yang diisi banyak amunisi pemain bintang, secara mengejutkan tumbang 4-2 di tangan Timnas Kroasia dalam adu tos-tosan.

Pertemuan Argentina vs Kroasia dalam semifinal Piala Dunia 2022, di atas kertas mengarah untuk kubu Argentina, jika ditinjau dari jumlah pemain bintang yang dimiliki kedua kubu. Argentina juga dinilai lebih baik dari sisi kedalaman skuad, ketimbang Kroasia yang lebih banyak bertumpu ke kepada Luka Modric di tengah.

Akan tetapi jalannya pertandngan tentu tidak sesederhana itu. Kroasia selama ini terbukti mampu menyingkirkan sejumlah tim besar seperti Belgia dan Brasil. Mereka juga terbukti 2 kali mampu lolos dari situasi kritis, ketika tertinggal lebih dulu saat bertemu Jepang dan Brasil.

Bagan Piala Dunia 2022. instagram/fifaworldcup

Berikutnya, semifinal kedua di Piala Dunia 2022 akan mempertemukan Prancis vs Maroko di Stadion Al Bayt, Qatar, pada Kamis (15/12/2022) dini hari pukul 02.00 WIB.

Timnas Prancis merupakan juara bertahan alias peraih gelar Juara Dunia edisi 2018 lalu. Sementara Maroko adalah tim asal Afrika pertama yang mampu menembus semifinal Piala Dunia sepanjang sejarah.

Timnas Prancis dengan deretan pemain bintang mereka tentu lebih dijagokan untuk lolos ke final. Mereka juga masih diperkuat banyak pemain kunci yang turut mengantar timnya menjuarai trofi Piala Dunia di Rusia pada 2018 silam. Tren performa Prancis juga terbilang bagus, termasuk dalam laga 8 besar menundukkan Inggris lewat skor 2-1.

Di sisi lain Maroko adalah tim yang tak henti-hentinya menorehkan kejutan di kejuaraan ini. Ketika fase grup Hakim Ziyech dan kawan-kawan sukses menundukkan Belgia. Kemudian di babak 16 besar mereka menumbangkan Spanyol. Lalu di perempat final giliran Timnas Portugal bersama sang bintang Cristiano Ronaldo yang giliran menjadi korban.

Sepanjang tunamen Timnas Maroko kerap mengunakan pola permainan bertahan, dengan mengandalkan serangan balik cepat dan determinasi tinggi dari tiap pemain mereka. Kemungkinan besar pola ini masih tetap berlaku ketika menghadapi Prancis kelak.

Live Streaming Semifinal Piala Dunia 2022

Laga semifinal Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Argentina vs Kroasia akan dihelat Rabu (14/12) pukul 02.00 WIB, sedangkan Prancis vs Maroko pada Kamis (15/12) juga pukul 02.00 WIB. Seluruh laga bisa ditonton lewat SCTV, Indosiar, dan Vidio.

Untuk menonton via Vidio, Anda dapat berlangganan paket Vidio Premier Platinum terlebih dahulu dengan beberapa pilihan harga, yakni Platinum 30 hari (Rp29.000), Platinum 1 tahun (Rp199.000), dan paket Platinum + F1 30 hari (Rp.49.000).

Selain itu Anda dapat berlangganan paket Vidio Diamond (EPL) dengan beberapa pilihan. Di antaranya Paket 30 Hari Rp59.000 (mobile only), Paket 30 Hari Rp79.000, Paket 1 Tahun Rp429.000 (mobile only), dan Paket 1 Tahun Rp569.000.

*Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022 dan stasiun televisi yang menayangkan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pemegang hak siar.

Kontributor: Rizal Amril YahyaPenulis: Rizal Amril YahyaEditor: Oryza Aditama

Liputan6.com, Jakarta - Tiket Piala Dunia 2022 banyak diburu oleh penggemar sepakbola yang ingin menyaksikan secara langsung pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar. Para pencinta sepak bola, baik dari Qatar maupun seluruh dunia bisa menyaksikannya langsung di stadion dengan membeli tiket.

Terlebih lagi antusias penonton akan laga final Piala Dunia 2022 Qatar sangatlah tinggi dan dinanti oleh pecinta bola di seluruh dunia. Hal ini membuat tiket untuk final Piala Dunia 2022 sudah disediakan dari jauh-jauh hari oleh FIFA.

Adapun final Piala Dunia 2022 ini akan mempertemukan dua negara penuh bintang sepak bola yaitu Argentina dan Prancis.  Pertandingan final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis akan diselenggarakan pada Mingggu, 18 Desember 2022, pukul 22.00 WIB, di stadion Lusail.

FIFA telah merilis harga tiket dari pertandingan terakhir kejuaraan bola internasional bergengsi ini yang dibagi menjadi 4 kategori: Cat 1,2,3, dan 4. Berikut ialah harga tiket final Piala Dunia 2022 dari masing-masing kategori:

Tiket dapat dibeli dari beberapa sumber, namun cara termudah ialah dengan membelinya lewat situs resmi FIFA. Kategori 4 yang menjadi opsi paling murah hanya dikhususkan untuk warga Qatar sebagai tuan rumah.

Dibandingkan dengan harga tiket di babak-babak sebelumnya, pertandingan final ini berada di tarif lebih mahal. Pada fase grup, harga tiket termahal berada di kisaran Rp3,4 juta. Lalu pada babak penyisihan, harga tiket termahal ada di kisaran Rp6,6 juta dan semifinal ada berada di angka Rp14 juta.

Gol Messi di semifinal Piala Dunia 2022, juga membuat penyerang berusia 35 tahun itu, tercatat sebagai top skor sepanjang masa Argentina di putaran final Piala Dunia, dengan 11 gol, melampaui Gabriel Batistuta (10 gol).

Diperbarui: 18 Desember 2022, 17:46 WIB Diterbitkan: 18 Desember 2022, 17:46 WIB

Final Piala Dunia FIFA 2022 adalah pertandingan sepak bola untuk menentukan pemenang Piala Dunia FIFA 2022. Pertandingan ini menjadi final yang ke-22 dari Piala Dunia FIFA, turnamen empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional sepak bola pria asosiasi anggota FIFA. Pertandingan ini diselenggarakan di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, pada 18 Desember 2022 yang bertepatan pada hari nasional Qatar, antara Argentina melawan Prancis.

Argentina memenangkan pertandingan melalui adu penalti dengan skor 4–2 setelah hasil imbang 3–3 hingga perpanjangan waktu berakhir dan meraih gelar juara Piala Dunia FIFA yang ketiga.[1]

Piala Dunia FIFA 2022 adalah edisi ke-22 Piala Dunia, kompetisi sepak bola empat tahunan FIFA untuk tim nasional yang diselenggarakan di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022. Qatar lolos ke putaran final secara otomatis sebagai tuan rumah turnamen, sedangkan 206 tim lain berkompetisi memperebutkan 31 tempat tersisa melalui babak kualifikasi yang diselenggarakan oleh enam konfederasi anggota FIFA pada Juni 2019 hingga Juni 2022. Pada putaran final, tim yang lolos dibagi ke delapan grup yang masing-masing berisi empat tim dan bertanding melawan satu sama lain dalam format kompetisi. Dua tim teratas dari setiap grup lolos ke babak gugur.

Serupa dengan Prancis, Argentina juga telah memenangkan dua Piala Dunia sebelumnya, yakni pada 1978 dan 1986.[5] Argentina juga finis sebagai finalis tiga kali pada 1930, 1990, dan 2014. Setelah kekalahan final 2014, Argentina mengalami dua kekalahan di final Copa América secara beruntun oleh Chili, yaitu pada 2015 dan 2016. Setelah serangkaian penampilan mengecewakan di Rusia, di mana mereka kalah oleh tim yang kelak menjadi juara, Prancis, di babak 16 besar serta di Copa América 2019,[6] di mana mereka finis sebagai juara ketiga, pelatih baru Lionel Scaloni berhasil membawa Argentina meraih gelar internasional pertama dalam 28 tahun, yaitu ketika Argentina menyingkirkan Brasil 1–0 di Copa América 2021, yang membuat kapten Lionel Messi meraih gelar internasional pertamanya bersama Argentina.[7][8] Setelah memenangkan Finalissima 2022 dengan mengalahkan juara Eropa, Italia, 3–0,[9] Argentina lolos ke Qatar sebagai salah satu favorit juara.[10][11]

Juara bertahan Piala Dunia edisi sebelumnya, Prancis, menjadi tim pertama sejak final 2002 yang membuat penampilan final berturut-berturut sekaligus juara bertahan pertama yang lolos ke final berturut-turut sejak 1998, di mana keduanya dicapai oleh Brasil. Prancis telah memenangkan dua Piala Dunia, yakni pada 1998 dan 2018.[12] Prancis pernah mencapai final 2006, tetapi tumbang oleh Italia dalam adu penalti. Di bawah asuhan Didier Deschamps, yang pernah menjuarai edisi 1998 sebagai pemain, Prancis gagal menjuarai Piala Dunia 2014, Piala Eropa 2016, dan 2020, tetapi berhasil meraih gelar Piala Dunia 2018.[13][14][15] Oleh karena statusnya sebagai juara dunia, Prancis juga lolos ke Qatar sebagai salah satu favorit juara.[16] Prancis juga ingin meniru prestasi Italia pada 1934 dan 1938 serta Brasil pada 1958 dan 1962 sebagai negara ketiga yang berhasil mempertahankan gelar Piala Dunia. Didier Deschamps ingin menjadi pelatih kedua yang meraih dua gelar Piala Dunia FIFA, setelah Vittorio Pozzo bersama Italia pada 1934 dan 1938.[17] Setelah memenangkan gelar pada edisi 1998 sebagai pemain, Deschamps juga ingin menjadi orang ketiga yang meraih tiga gelar Piala Dunia FIFA, setelah legenda Brasil Pelé (seluruh gelar diraih sebagai pemain) dan Mário Zagallo (meraih dua gelar sebagai pemain, satu gelar sebagai pelatih).[18][19]

Dua negara bertemu di babak gugur Piala Dunia untuk kedua kali secara beruntun. Dalam babak 16 besar edisi 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rusia, Prancis menang 4–3 dalam apa yang The Independent disebut sebagai "salah satu pertandingan Piala Dunia terhebat sepanjang masa".[20] Antoine Griezmann membuka skor melalui tendangan penalti sebelum Ángel Di María dan Gabriel Mercado membuat Argentina unggul, sementara Prancis membalasnya dengan mencetak tiga gol berikutnya melalui tendangan voli Benjamin Pavard di luar kotak penalti – yang kemudian terpilih menjadi gol terbaik turnamen – dan dwigol dari Kylian Mbappé. Sergio Agüero mengurangi selisih gol menjadi satu saat injury time, tetapi Argentina gagal menyamakan kedudukan untuk memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Bola pertandingan untuk babak semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final diumumkan pada 11 Desember 2022. Bola ini merupakan variasi dari Adidas Al Rihla yang bernama Adidas Al-Hilm, berarti 'Mimpi' dalam bahasa Arab, referensi dari mimpi setiap negara untuk mengangkat trofi Piala Dunia.[21] Aspek teknis bola masih sama, hanya warna yang membedakannya dari Al-Rihla, bola yang digunakan di pertandingan babak grup dan babak gugur sebelumnya. Warna merah marun melambangkan warna nasional negara tuan rumah Qatar serta warna emas diambil dari warna gurun pasir dan Trofi Piala Dunia FIFA. Bola ini menjadi bola khusus kelima untuk pertandingan final Piala Dunia FIFA, setelah +Teamgeist Berlin, Jo'bulani, Brazuca Final Rio, dan Telstar Mechta.

Pertandingan final diselenggarakan di Stadion Lusail, Lusail, terletak sekitar 15 kilometer (9,3 mi) utara pusat kota Doha.[22] Stadion ini dibangun untuk menjadi tuan rumah pertandingan final sebagai bagian dari pencalonan Piala Dunia Qatar[23] dan dikonfirmasi secara resmi sebagai tempat pertandingan final pada 15 Juli 2020.[24] Stadion ini juga dialokasikan untuk menggelar sembilan pertandingan lain: enam pertandingan di babak grup dan tiga pertandingan di babak gugur.[25]

Stadion Lusail yang dimiliki Asosiasi Sepak Bola Qatar, dibangun sebagai bagian dari pencalonan Qatar untuk Piala Dunia. Stadion ini dirancang oleh firma arsitektur Britania Raya Foster + Partners dan perusahaan jasa arsitektur Amerika Serikat Populous,[26] serta dibantu MANICA Architecture.[27] Stadion ini menggunakan pendingin udara bertenaga surya dan diklaim memiliki jejak karbon nol.[28] Pembangunan dimulai pada April 2017[29] dan awalnya direncanakan rampung pada 2020. Namun, oleh karena penyelesaian stadion ini mengalami penundaan, stadion ini akhirnya selesai dibangun pada November 2021.[30] Stadion ini menyelenggarakan pertandingan pertamanya dalam kompetisi Piala Super Lusail pada 9 September 2022,[31] lebih lambat dari yang direncanakan.[32]

Diundi ke grup C dan berbekal rekor 36 pertandingan tak terkalahkan selama tiga tahun,[33] Argentina lolos ke turnamen sebagai salah satu favorit juara. Namun, diunggulkan secara statistik justru menyebabkan kekecewaan terbesar dalam sejarah Piala Dunia karena dikalahkan 2–1 oleh Arab Saudi.[34][35] Gol pembuka Lionel Messi dari titik penalti kemudian diikuti beberapa gol La Albiceleste yang dianulir karena offside.[36] Tak lama babak kedua dimulai, Arab Saudi mengejutkan Argentina dengan dua gol yang dicetak oleh Saleh Al-Shehri dan Salem Al-Dawsari dalam kurun waktu lima menit, sebelum menghentikan upaya-upaya lain dari wakil Amerika Selatan tersebut dengan performa pertahanan yang disiplin.[37][38] Namun, Argentina kembali bangkit dari kekalahan mengejutkan tersebut untuk mengatasi kegigihan kubu Meksiko dengan skor 2–0 melalui upaya tendangan jarak jauh dari Messi yang kemudian memberi umpan matang kepada Enzo Fernández untuk gol kedua Argentina sehingga menghidupkan asa mereka di Piala Dunia.[39] Termotivasi dengan kemenangan tersebut, Argentina kemudian mengalahkan Polandia dengan skor yang sama melalui gol yang dicetak oleh Alexis Mac Allister dan Julián Álvarez. Meski diwarnai kegagalan penalti Messi pada babak pertama, Argentina menjadi pemuncak Grup C, sehingga menyingkirkan Meksiko dan Arab Saudi dari Piala Dunia.[40]

Pada babak 16 besar, Argentina bertemu peringkat kedua grup D, Australia. Gol pertama Messi di babak gugur yang kemudian diikuti gol cerdik Álvarez yang mencegat bola dari penjaga gawang Australia Mathew Ryan dan menyelesaikannya ke gawang kosong, membuat Argentina mengatasi perlawanan Australia 2–1, meski diwarnai gol bunuh diri Enzo Fernández dan penyelamatan jarak dekat pada saat-saat terakhir oleh Emiliano Martínez.[41] Berhadapan dengan Belanda di babak perempat final dalam pertandingan ulang pertemuan di babak semifinal pada 2014, Argentina unggul dua gol yang dicetak oleh Nahuel Molina dan Messi dari titik penalti, tetapi dibuyarkan oleh dua gol telat yang dicetak Wout Weghorst dan pertandingan berakhir 2–2 pada 90 menit; tidak ada gol yang tercipta saat babak perpanjangan waktu, adu penalti digunakan sebagai penentu pemenang. Emiliano Martínez menggagalkan dua tendangan penalti pertama Belanda oleh Virgil van Dijk dan Steven Berghuis, sedangkan hanya Enzo Fernández yang gagal mengeksekusinya untuk Argentina. Lautaro Martínez menjadi penendang terakhir dan penentu yang membawa Argentina lolos ke babak semifinal untuk bertemu juara kedua edisi 2018, Kroasia.[42] Dalam pertandingan ulang babak grup edisi 2018, di mana Kroasia menang 3–0, Argentina membalas kekalahannya dan menyingkirkan Kroasia dengan skor yang sama. Lionel Messi mencetak gol dari tendangan penalti pada babak pertama sebelum Álvarez mencetak gol dari upaya solo lima menit kemudian. Messi kemudian memberikan umpan matang kepada Álvarez untuk mencetak gol keduanya pada babak kedua, sehingga Argentina mengamankan tempat di final untuk kedua kali dalam 8 tahun.[43]

Prancis memulai kampanye Piala Dunia sebagai juara dunia yang telah memenangkan edisi terkini di Rusia dan diundi ke grup D. Dalam pertemuan pertama melawan wakil AFC, Australia, Prancis dibuat terkejut pada menit kesembilan karena gol yang dicetak oleh Craig Goodwin, tetapi mampu berbalik unggul melalui dwigol Olivier Giroud ditambah gol dari Adrien Rabiot dan Kylian Mbappé sehingga berakhir dengan skor 4–1.[44] Diberdayai kemenangan tersebut, Prancis mengatasi kubu Denmark yang sangat terorganisir dan mengancam melalui dwigol Mbappé pada babak kedua, meski kebobolan gol penyama kedudukan oleh Andreas Christensen, hasil akhir 2–1 membuat Prancis menjadi tim pertama yang lolos ke babak gugur Piala Dunia di Qatar sekaligus menjadi juara dunia asal Eropa pertama yang melakukannya sejak 1994.[45] Setelah memastikan diri lolos ke babak gugur, Prancis merotasi sebagian besar pemainnya dengan mengistirahatkan pemain kunci di pertandingan terakhir melawan Tunisia yang sudah dipastikan tersingkir. Prancis akhirnya kalah 1–0 berkat gol yang dicetak pemain Tunisia kelahiran Prancis Wahbi Khazri sebelum gol penyama kedudukan dari Antoine Griezmann dianulir. Prancis tetap sebagai pemuncak grup karena unggul selisih gol atas Australia.[46]

Pada babak 16 besar, Prancis mengatasi perlawanan peringkat kedua grup C, Polandia, dengan skor 3–1 melalui gol yang dicetak Giroud dan Mbappé, meski kebobolan pada menit-menit terakhir oleh penalti Robert Lewandowski.[47] Babak perempat final memperlihatkan Prancis menghadapi saingan lama Inggris dalam pertandingan yang menegangkan, dengan Prancis mengalahkan Inggris 2–1 melalui gol yang dicetak Aurélien Tchouaméni dan Giroud. Inggris menyamakan kedudukan berkat gol penalti Harry Kane, tetapi penalti kedua dalam pertandingan tersebut disia-siakan oleh Kane, sehingga Prancis memperoleh tempat di babak semifinal.[48] Prancis kemudian berhadapan tim non unggulan terbesar dalam turnamen ini, Maroko, yang mengalahkan dua wakil dari Iberia, Spanyol dan Portugal. Prancis mengakhiri sejarah yang dibuat oleh negara Afrika tersebut melalui dua gol dari Theo Hernández dan Randal Kolo Muani, Prancis pun mencapai final Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kali dalam sejarah.[49]

Beberapa kepala negara menghadiri pertandingan, diantaranya Amir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, presiden Prancis Emmanuel Macron, dan presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Anggota Dewan FIFA dan presiden FIFA Gianni Infantino juga hadir.[50] Presiden Argentina Alberto Fernández menolak hadir menyaksikan pertandingan final ke Qatar untuk menghindari pengaruh negatif politik.[51]

Wasit asal Polandia Szymon Marciniak ditunjuk sebagai wasit untuk pertandingan final pada 15 Desember 2022, bersama rekan senegaranya, asisten wasit Paweł Sokolnicki dan Tomasz Listkiewicz.[2][52] Marciniak menjadi wasit FIFA sejak 2011[53] dan sebelumnya pernah menjadi wasit Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia FIFA 2018, serta Piala Super UEFA 2018.[52] Sebelumnya dalam turnamen ini, Marciniak memimpin pertandingan babak grup antara Prancis melawan Denmark dan babak 16 besar antara Argentina melawan Australia. Ini merupakan pertama kalinya wasit asal Polandia memimpin tim wasit di final Piala Dunia dan kedua kalinya wasit asal Polandia ditugaskan dalam pertandingan tersebut, setelah Michał Listkiewicz yang menjadi hakim garis saat Final Piala Dunia FIFA 1990.[52]

Ismail Elfath dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat terpilih sebagai wasit keempat dan asisten wasit cadangan untuk pertandingan ini, sedangkan wasit asal Polandia lain, Tomasz Kwiatkowski, menjadi pemimpin tim asisten wasit video.[54] Wasit asal Venezuela Juan Soto bertindak sebagai pembantu asisten wasit video, Kyle Atkins dari Amerika Serikat bertugas sebagai asisten wasit video offside, dan asisten wasit video pendukung ditugaskan kepada wasit asal Meksiko, Fernando Guerrero.[2] Wasit asal Jerman Bastian Dankert bertugas sebagai asisten wasit video siaga dan wasit asal Amerika Serikat Corey Parker terpilih sebagai pembantu asisten wasit video siaga.[55][54]

Bola untuk pertandingan final adalah Adidas Al Hilm.[56] Al Hilm yang berarti "mimpi" dalam bahasa Arab, menampilkan desain tekstur berwarna dasar emas dan pola segitiga halus, mengambil inspirasi dari padang pasir di wilayah yang mengelilingi kota Doha, warna trofi Piala Dunia FIFA, dan pola bendera Qatar.[57][58] Namun, Al Hilm memiliki karekteristik internal dan teknologi yang sama dengan Adidas Al Rihla, bola yang digunakan pada babak gugur hingga perempat final.[57][58]

Sebelum pertandingan dimulai, Lali Espósito (kiri) dan Farrah El-Dibany(kanan) masing-masing menyanyikan lagu kebangsaan Argentina dan Prancis.

Al Hilm diperkenalkan ke publik oleh mantan pemain tim nasional Brasil Kaká dan mantan kapten tim nasional Spanyol Iker Casillas dalam sebuah acara yang diselenggarakan Adidas pada 11 Desember 2022.[57]

Upacara penutupan Piala Dunia FIFA 2022 diselenggarakan pukul 16:30 AST pada hari dan tempat yang sama dengan pertandingan final.[59] Upacara bertemakan "Sebuah Malam untuk Diingat" ("A Night to Remember") tersebut, berlangsung selama 15 menit dan menampilkan gabungan lagu-lagu dari soundtrack resmi yang dibawakan oleh musisi Qatar AISHA, musisi Amerika Serikat Davido, penyanyi Puerto Riko Ozuna, musisi Prancis Gims, penyanyi dan penari kelahiran Kanada Nora Fatehi, penyanyi Uni Emirat Arab Balqees, penyanyi Iraq Rahma Riad, dan musisi Maroko Manal.[59][60]

Trofi Piala Dunia dibawakan ke lapangan pertandingan oleh mantan kapten tim nasional Spanyol Iker Casillas bersama aktris India Deepika Padukone.[61]

Sebelum pertandingan final dimulai, penyanyi Argentina Lali Espósito menyanyikan Lagu Kebangsaan Argentina[62] dan penyanyi Mesir Farrah Eldibany menyanyikan "La Marseillaise," lagu kebangsaan Prancis.[63]

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 adalah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022, sebuah turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini menjadi final ke-19 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, sebuah turnamen yang diselenggarakan FIFA dengan peserta klub-klub juara dari masing-masing enam konfederasi benua beserta klub juara liga negara tuan rumah.

Pertandingan ini dimainkan di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat pada 11 Februari 2023,[3] antara klub asal Spanyol Real Madrid, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, melawan klub asal Arab Saudi Al-Hilal, yang mewakili AFC.[cat. 1]

Real Madrid memenangi pertandingan dengan skor 5–3 dan meraih gelar Piala Dunia Antarklub FIFA kelima sekaligus gelar kejuaraan dunia antarklub kedelapan.[1] Dengan jumlah delapan gol, pertandingan ini menjadi final dengan skor terbanyak dalam sejarah Piala Dunia Antarklub.

Dalam tabel berikut, pertandingan final hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan sejak 2006 berada pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.

Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA secara resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[7]

Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai juara Liga Champions UEFA 2021–2022. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk keenam kali secara keseluruhan, dengan pencapaian terbaik meraih empat gelar juara, yaitu pada 2014, 2016, 2017, dan 2018, sehingga menjadikan mereka sebagai tim paling sukses dalam sejarah Piala Dunia Antarklub FIFA.[8]

Al-Hilal lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai klub yang dinominasikan AFC. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kedua kali secara berturut-turut, dengan pencapaian terbaik sebagai peringkat keempat pada edisi 2019 dan 2021. Mereka menjadi klub nominasi AFC pertama sekaligus klub asal Asia ketiga yang mencapai final Piala Dunia Antarklub FIFA, setelah pada 2016 dan 2018 di mana seluruhnya berstatus sebagai klub tuan rumah dan sama-sama melawan Real Madrid.

Diperbarui: 7 Desember 2022, 09:46 WIB Diterbitkan: 7 Desember 2022, 09:46 WIB

Mengapa Qatar dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia?

Pada 2010, Qatar mendapat posisi tuan rumah Piala Dunia setelah memenangkan pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif FIFA. Qatar mengalahkan pesaing lainnya yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Qatar merupakan negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia bergengsi.

Qatar dituding menyuap pejabat FIFA sebesar Rp54,2 miliar ($3.7 juta) untuk mengamankan dukungan sebagai tuan rumah, akan tetapi Qatar dibebaskan dari tuduhan ini setelah penyidikan berjalan selama dua tahun.

Apa kendalanya kalau Piala Dunia diselenggarakan pada musim dingin?

November dan Desember adalah waktu tersibuk bagi klub sepak bola Eropa, dan banyak pemain diminta bermain untuk negaranya di Piala Dunia Qatar 2022.

Konsekuensinya, liga Eropa seperti Liga Premier Inggris, Seri A Italia, dan La Liga Spanyol harus menangguhkan musim liga sepekan menjelang turnamen internasional. Penyelenggaraan liga ini akan kembali digelar setelah Piala Dunia 2022 berakhir.

Kapan jadwal Piala Dunia 2022 dan akan seberapa sengit?

Putaran final Piala Dunia akan berlangsung 21 November dan 18 Desember - saat itu suhu udara di Qatar diperkirakan mencapai 25 derajat celsius.

Seandainya putaran final diselenggarakan pada Juni dan Juli, seperti jadwal normalnya, maka pertandingan ini akan berlangsung dengan suhu mencapai 40C dan bahkan bisa mencapai 50C.

Qatar awalnya mengusulkan agar pertandingan final selama musim panas ini dilaksanakan di stadion yang dilengkapi pendingin ruangan, namun tawaran ini mendapat penolakan.

Negara mana saja yang akan melaju ke Piala Dunia, dan siapa yang dijagokan menang?

Kualifikasi Piala Dunia 2022 dimulai sejak tiga tahun lalu.

Tim dari berbagai benua bermain dalam grup, dan tim teratas akan melaju ke babak final, termasuk tim lain yang lolos kualifikasi melalui playoff.

Timnas Prancis yang menjadi juara Piala Dunia 2018 dipastikan lolos, tapi juara timnas Eropa lainnya yaitu Italia gagal di babak kualifikasi.

Pada final nanti, sebanyak 32 tim dari berbagai negara dunia akan masuk ke dalam delapan grup. Tiap grup terdiri dari empat tim. Tim dari benua yang sama akan dipisahkan - kecuali negara-negara Eropa, di mana ada ketentuan maksimal dua tim bisa berada dalam satu grup.

Brasil, Inggris, Prancis, dan Spanyol merupakan negara-negara yang dijagokan untuk memenangkan Piala Dunia 2022.

Sumber gambar, Getty Images

Apa catatan dari Qatar tentang hak-hak LGBT?

Tindakan homoseksual merupakan ilegal di Qatar.

Panitia Piala Dunia mengatakan "setiap orang akan disambut", tapi Qatar tidak akan mengendurkan aturan mengenai homoseksual.

tirto.id - Bagan Semifinal Piala Dunia 2022 diisi 2 pertandingan, yakni Argentina vs Kroasia serta Prancis vs Maroko. Sedangkan jadwal semifinal Piala Dunia 2022 diagendakan pada Rabu (14/12/2022) dan Kamis (15/12/2022) mendatang. Rangkailan pertandingan bisa ditonton live SCTV, Indosiar, Nex Parabola, juga Vidio.

Deretan tim tersebut lolos ke semifinal usai menyingkirkan 4 tim lainnya di babak 8 besar (perempat final), yakni: Belanda, Brasil, Inggris dan Portugal. Laga semifinal Piala Dunia 2022 dipastikan bakal menyajikan rangkaian pertarungan menarik. Sementara 2 tim unggulan yang masih tersisa digadang-gadang bertemu di final, yakni Argentina vs Prancis.

Apa yang bisa diharapkan penggemar Piala Dunia di Qatar?

Qatar, yang memiliki populasi 2,9 juta jiwa, merupakan salah satu negara terkaya di dunia, karena ekspor minyak dan gasnya.

Negara ini sudah membangun tujuh stadion untuk pertandingan internasional ini, dan telah memperbarui seluruh kota untuk menyambut pertandingan final.

Lebih dari 100 hotel baru, kereta bawah tanah baru, dan jalan-jalan baru juga telah dibangun.

Panitia penyelenggara mengestimasikan sebanyak 1,5 juta orang akan membanjiri pertandingan final Piala Dunia 2022.

Qatar merupakan negara Muslim konservatif, dan para penggemar sepak bola telah diperingatkan agar berhati-hati menjaga perilaku mereka.

Ada sejumlah pembatasan pada minuman beralkohol. Biasanya, minuman beralkohol hanya bisa dibeli di bar dan hotel mewah. Harga satu gelas besar bir bisa mencapai Rp180.000 ($13).

Namun, panitia mengatakan minuman beralkohol dapat dijual di area pengunjung selama turnamen diselenggarakan.